MAKALAH
RENCANA PEMASARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Kewirausahaan
Disusun
Oleh :
1.
Andi Suryanto NIM. 7001130065
2.
Deni Kharisman NIM. 7001130007
3.
Cecep Mulyadi NIM. 7001130017
4.
Syamsul Taufik NIM. 7001130048
5.
Andi Kusumah NIM. 7001130027
6.
Taupik Nurahman NIM. 7001130028
7.
Aziz Mudakir NIM. 7001130071
8.
Kevin NIM. 7001130046
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS GALUH
CIAMIS
2016
KATA PENGANTAR
Salah
satu kelemahan pengusaha kita adalah dalam bidang perencanaan. Merumuskan apa
yang akan kita lakukan di masa akan datang. Namun kesalahan ini sudah mulai
dikoreksi oleh perkembangan kemajuan bidang bisnis dan ilmu manajemen khususnya
pemasaran. Perkembangan bisnis dan manajemen pemasaran mengharuskan kita
melakukan perencanaan yang matang karena manfaatnya yang demikian besar maka
sewajarnyalah pengusaha kita menerapkan kosep Planning ini yang semakin lama
semakin canggih dan semakin perlu penerapannya.
Bagi
mahasiswa, keadaan ini harus diantisipasi mulai sekarang dengan cara
mempersiapkan diri menghadapai semakin besar dan semakin banyaknya tantangan
dunia usaha, mahasiswa dalam memasuki lading baru harus siap dengan cara
belajar sebaik-baiknya mengenai dunia pemasaran yang semakin hari semakin kompleks
dengan model-model mutakhir.
Guna
menghadapi tantangan dalam dunia usaha tersebut, yang terpenting adalah
bagaimana kita mempersiapkan diri dengan strategi - strategi perencanaan yang
matang dalam memasarkan hasil - hasil produksi.
Sebagaima
halnya insan yang masih dalam tahapan proses belajar, tentu dijamin akan ada
kelemahan - kelemahan, atau ketertinggalan, namun kami sebagai penulis bertekad
kiranya kelemahan ini tidak mengurangi substansi dan manfaat dari materi yang
kami sajikan.
Dalam
pembuatan makalah Rencana Pemasaran
penulis mengakui masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penyususun mengaharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun
guna perbaikan isi dan meteri dalam makalah ini.
Penuis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1. Landasan Teori...........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................................
1.4. Metode Penelitian........................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1. Pengertian Rencana
Pemasaran................................................................
2.2. Analisis Lingkungan...................................................................................
2.3. Batasan Rencana
Pemasaran.....................................................................
2.4. Bauran Pemasaran.....................................................................................
2.5. Karakteristik Rencana
Pemasaran...........................................................
2.6.Langkah – Langkah Dalam
Pembuatan Rencana Pemasaran................
2.7. Perencanaan
Kontingensi...........................................................................
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Landasan Teori
Rencana merupakan garisan tentang
kegiatan yang akan dilakukan di masa akan datang, rencana dirumuskan untuk
menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Banyak orang mengabaikan rencana dan selalu hanya dibuat dikepala atau
mengawang-awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal kegiatan
yang mutlak ada agar kita dapat melaksanakan fungsi - fungsi manajemen lainnya
seperti dalam hal : fungsi pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi
pengarahan, fungsi pengawasan.
Setiap aktifitas pemasaran sangat
membutuhkan manajemen dengan baik dan sebagai salah satu fungsi dalam
manajemen, peranan perencanaan sangat menentukan keberhasilan mekanisme kerja
dalam setiap aktifitas pemasaran hasil produksi perusahaan. Dalam proses/
fungsi manajemen dikenal perencanaan, fungsi ini sangat penting sebagai langkah
awal setiap pelaksanaan kegiatan.
Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu
dikerjakan jika sebelumnya telah direncanakan sebaik-baiknya, sebaliknya
pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak dipersiapkan sebelumnya.
Begitu pula halnya dengan pemasaran, perencanaan pemasaran adalah sebagai
penentu penentu awal proses pemasaran yang kemudian akan berlanjut pada
efektifitasnya pemasaran hasil produksi.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun
masalah yang akan diambil adalah sebagai berikut :
1. Apa
pengertian rencana pemasaran ?
2. Apa
yang dimaksud dengan analisis lingkungan ?
3. Apa
saja batasan rencana pemasaran ?
4. Apa
yang dimaksud dengan bauran pemasaran ?
5. Apa
saja karakteristik rencana pemasaran ?
6. Bagaimana
langkah – langkah dalam pembuatan rencana pemasaran ?
7. Apa
itu perencanaan kontingensi ?
1.3.
Tujuan
Adapun
tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui apa itu rencana pemasaran.
2. Untuk
mengetahui apa itu analisis lingkungan.
3. Untuk
mengetahui apa saja batasan dalam perencanaan pemasaran.
4. Untuk
mengetahui apa itu bauran pemasaran.
5. Untuk
mengetahui apa saja karakteristik dalam rencana pemasaran.
6. Untuk
mengetahui bagaimana langkah yang harus ditempuh dalam pembuatan rencana
pemasaran.
7. Untuk
mengetahui apa itu perencanaan kontingensi.
1.4.
Metode penelitian
Adapun
metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1. Metode
perpustakaan.
2. Metode
pencarian di internet.
3. Metode
pengumpulan data dari setiap anggota kelompok.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat
dalam pembuatan makalah adalah :
1. Bagi
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana rencana pemasaran itu dapat disusun dengan
baik.
2. Penerapan
materi kuliah pada mata kuliah kewirausahaan.
3. Menambah
wawasan dalam pembuatan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Rencana
Pemasaran
Karena istilah rencana pasar menyatakan
arti penting dari pemasaran, adalah sangat penting memahami sistem pemasaran.
Sistem pemasaran mengidentifikasi komponen yang saling berinteraksi, baik
secara internal maupun external bagi perusahaan, yang memungkinkan perusahaan
menjual produk atau jasa ke pasar. Gambar dibawah ini mennjukan ringkasan
komponen yang menyusun sistem pemasaran.
Gambar
01. Sistem Pemasaran
Seperti yang dilihat diatas, lingkungan
(eksternal dan internal) memainkan peran penting dalam pengembangan rencana
pemasaran. Jadi analisis lingkungan akan memberikan pandangan awal terhadap
pembuatan rencana pemasaran.
a) Definisi
perencanaan
Perencanaan
adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya.
Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan
organisasi untuk mencapai tujuannya. Perencanaan juga bisa didefinisikan
sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditunjukan pada
pencapaiaan tujuan bisnis yang telah disepakati dengan analisa, evaluasi,
seleksi diantara kesempatan – kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
b) Tujuan
Perencanaan
Perencanaan
organisasional mempunyai dua maksud : Perlindungan dan kesempatan (Protective dan Affirmative). Maksud dari
protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak pastian
desekitar dalam kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial
yang berhubungan. Tujuan affirmatif adalah untuk meningkatkan tingkat
keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah bentuk
usaha terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya
disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan.
Akan tetapi, tujuan
mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya.
Sedangkan maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan
tujuan”
c) Perencanaan
: Keuntungan Potensial
Program
perencanaan mempunyai banyak keuntungan. Pertama adalah membantu wirausahawan
berorientasi ke masa depan. Wirausahawan dipaksa untuk melihat keluar dari
masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi
dimasa mendatang. Kedua, koordinasi keputusan. Keputusan hendaknya tidak dibuat
sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan
yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usaha
mengkoordinasi keputusan. Ketiga, perencanaan menekan tujuan organisasional.
Karena tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara
konstan diingatkan dengan apa yang ingin dicapai organisasi mereka.
2.2.
Analisis lingkungan
Adapun analisis lingkungan dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
2.2.1. Lingkungan
Eksternal
Pada
umumnya, lingkungan eksternal dipandang sebagai tidak bisa dikendalikan oleh
wirausahawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran wirausahawan
hendaknya menyadari perubahan pada bidang – bidang berikut ini :
a) Perekonomian
– Wirausahawan harus mempertimbangkan perubahan dalam GNP (Pendapatan Nasional
Bruto), pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap konsumsi dan
lain – lain.
b) Kebudayaan
– Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada
populasi menurut demografi, contohnya, dampak ledakan penduduk atau pertumbuhan
para manula dalam komposisi penduduk, perubahan sikap seperti Cintailah Produk
Buatan Dalam Negri, kecenderungan dalam keselamatan kerja, tuntutan upah
minimum, kesehatan, nutrisi, semuanya mungkin mempunyai dampak dalam
perencanaan pasar dari wirausahawan.
c) Teknologi
– Kemajuan teknologi sulit diprediksi. Akan tetapi, wirausahawan hendaknya
mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan dari sumber
daya yang terlibat dalam industri besar atau pemerintah. Berada dipasar yang
berubah dengan cepat karena perkembangan teknologi akan menuntut wirausahawan
untuk membuat keputusan pemasaran jangka pendek secara hati – hati maupun
bersiap – siap dengan rencana kontingensi bagi perubahan teknologi tertentu
yang mungkin mempengaruhi produk atau jasa.
d) Pemintaan
- Sebagian besar produk mengikuti daur hidup. Selama berbagai tahap dari daur
hidup, pertumbuhan permintaan, penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa
terjadi. Perencanaan pasar akan mempersiapkan wirausahawan terhadap adanya
perubahan tersebut dan memberikan cara persiapan terhadap perubahan permintaan
yang memcrlukan tindakan tertentu pada produk/jasa, saluran distribusi, harga
atau promosi.
Penting
juga mengetahui rentang hidup potensial
dari produk/jasa tertentu. Informasi ini
akan membantu keputusan perencanaan pasar maupun keputusan pengembangan produk
bagi wirausahawan.
e) Persoalan
hukum - Terdapat banyak persoalan hukum
dalam memulai usaha baru. Wirausahawan hendaknya bersiap-siap dengan adanya
perubahan peraturan hukum dari pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi
produk/jasa, saluran distribusi, •
strategi promosi atau harga, hambatan
pada periklanan media (pelarang
minuman keras, iklan rokok, dll) dan peraturan keamanan produk yang mempengaruhi produk dan kemasan adalah contoh yang bisa
mempengaruhi program pemasaran.
f) Persaingan
- Sebagian besar wirausahawan umumnya rnenghadapi ancaman potensial dari
perusahaan yang lebih besar.
Wirausahawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana
pemasaran yang meuguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.
g) Bahan
mentah - Juga cukup sulit untuk
meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi wirausahawan untuk
membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensistif terhadap ancaman adanya
kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wirausahawan
harus membuat perencanaan sumber altematif dari bahan mentah tersebut. Banyak
usaha ventura pemula berakhir karena kelangkaan bahan mentah. Mungkin sangat
sulit mendapatkan sumber altematif yang
mapan, akan tetapi kesadaran akan
resiko akan menyelamatkan
wirausahawan dalam mempertahankan usahanya
dan memungkinkan mereka
mendiversifikasi usahanya atau menutup
usaha sebelum mengalami kerugian besar.
2.2.2. Lingkungan
Internal.
Faktor internal
merupakan variable dimana wirausahawan mempunyai suatu kendali atas variable
tersebut.
a) Sumber
daya finansial – rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial
dari usaha baru.
b) Managemen
–sangat penting bagi suatu organisasi untuk memberikan tanggung jawab
implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli tentu
mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe managemen teknis).
Wirausahawan harus membangun tim managemen efektif dan memberikan tanggung
jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
c) Pemasok
– pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor seperti harga,
waktu penyerahan, kualitas, bantuan managemen dan lain – lain. Pada beberapa
kasus, dimana bahan mentah langka atau hanya ada beberapa pemasok bahan mentah
atau suku cadang tertentu, wirausahawan mempunyai kendali kecil atas keputusan.
Karena harga pasokan, waktu penyerahan dll mempunyai dampak pada banyak
keputusan pemasaran, penting sekali memasukan faktor – faktor tersebut dalam
rencana pemasaran.
d) Sasaran
dan tujuan - Setiap usaha baru hendaknya menetapkan tujuan dan sasaran yang
akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka panjang. Tujuan atau sasaran tersebut berisi
pernyataan yang melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang
terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah rnengalami perubahan oleh
wirausahawan dan dianggap bisa dikendalikan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa
tujuan dan sasaran adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan
konstan akan menunjukkan ketidak stabilan dan ketidak amanan bagian manajemen.
2.3.
Batasan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran dirancang untuk
memberikan tiga jenis informasi dasar yaitu ; Kita telah berada dimana ?,
Kemana kita akan pergi (dalam jangka pendek)?, Bagaimana kita akan kesana ?.
Rencana pemasaran hendaknya dipahami
oleh managemen sebagai pedoman penerapan pembuatan keputusan pemasaran dan
tidak hanya sebagai dokumen tak berarti saja. Ketika wirausahawan tidak
meluangkan waktu yang tepat untuk mengembangkan rencana pemasaran atau berfikir
bahwa “hal ini membuang – buang waktu saja” mereka biasanya akan menafsirkan
secara salah arti rencana pemasaran dan apa yang bisa dicapai dan yang tidak.
Apa
Yang Bisa Dilakukan
|
Apa
Yang Tidak Bisa Dilakukan
|
v Perencanaan
pasar bisa memperbesar kemampuan organisasi untuk mengintegrasikan seluruh
aktifitas pemasaran sehingga bisa memaksimumkan usaha kearah pencapaiaan
tujuan perusahaan.
v Managemen
membuat kesalahan.
v Bisa
menjadi tanda bagi semua tingkatan organisasi tetap sangat penting.
v Bisa
memperbesar kemampuan manajemen untuk memanage
karena garis pedoman dan harapan dirancang dengan jelas dan disetujui
oleh banyak anggota organisasi pemasaran.
|
v Perencanaan
pasar tidak akan memberikan cara yang memungkinkan manajemen meramalkan masa
depan dengan sangat tepat.
v Perencanaan
pasar tidak bisa mencegah managemen membuat kesalahan.
v Perencanaan
pasar tidak bisa menjadi garis pedoman bagi setiap keputusan besar. Penilaian
oleh managemen pada saat tepat tetap sangat penting.
v Perencanaan
pasar tidak bisa melewati tahun – tahun oprasional tanpa adanya modifikasi
ketika lingkungan berubah.
|
Gambar
02. Apa yang bisa dilakukan oleh perencanaan pasar
dan
apa yang tidak
Pengembungan rencana perlu
mendokumentasikan secara formal dan menguraikan sebanyak mungkin perincian pemasaran
yang akan menjadi bagian pembuatan keputusan. Proses ini akan memungkinkan
wirausahawan untuk tidak hanya memahami
dan mengetahui isu - isu penting tetapi siap dengan perubahan
lingkungan. Bahkan walaupun rencana pemasaran mernberikan cara formal untuk
mengimplementasikan strategi pemasaran, terdapat masalah yang rnenyebabkan
sulitnya perencanaan pasar, Masalah masalah tersebut adalah :
a) Peramalan
Kemampuan
wirausahawan untuk membuat peramalan realistis merupakan tugas yang sangat
sulit dengan perubahan lingkungan bersaing, restrukturisasi pasar, dan
pembuatan teknologi baru yang menyumbang pada sulit pada sulit dipahami kondisi
pasar. Wirausahawan harus merancang rencana – rencana dan membuat penyesuaian
serta modifikasi yang perlu agar memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Bantuan
dari saluran distribusi, data industri dan riset pemasaran akan membantu dalam
peramalan. Penting juga untuk menetapkan mekanisme pengawasan dalam rencana
pemasaran yang memungkinkan modifikasi strategi pemasaran jika terjadi
perubahan.
b) Memperoleh
Informasi yang Dibutuhkan
Untuk
mengembangkan rencana pasar yang efektif, sangat diperlukan infomasi mengenai kecenderungan pasar,
kebutuhan konsumen, teknologi,
perubahan pangsa pasar, reaksi pesaing, dan lain - lain. Wirausahawan umumnya tidak mampu atau pun tidak yakin
bagaimana mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Terdapat surnber kedua yang bisa digunakan olen
Wirausahawan. Kadin, jumal perdagangan,
badan - badan pemerintah (Departemen
Perdagangan) merupakan sumber
informasi pasar yang
sangat berguna, Informasi yang dibutuhkan dan kemampuan
mendapatkan inforrnasi tersebut
tergantung pada pasar
dan industri. Contoh, pada pasar
stabil yang bisa diramalkan,
seperti perubahan harga pertanian musiman, manajemen
mendapati bahwa informasi
yang dibutuhkan hanyalah
harga dari pesaing.
c) Kendala
Waktu
Seperti
halnya dengan kasus keputusan perencanaan, sulit untuk memprediksi
berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk membuat rencana pasar secara
memadai. Karena waktu sangat penting bagi wirausahawan, mudah sekali
menggunakan waktu yang sedikit
dalam pembuatan rencana pemasaran, yang mungkin akan menghasilkan rencana pemasaran yang sangat dangkal. Hal ini bisa menyebabkan pada keputusan
strategi pemasaran yang
tidak benar yang tidak memperhitungkan
semua alternatif yang ada dan
hasil - hasilnya.
d) Koordinasi
Proses Perencanaan
Bagi
usaha baru, proses perencanaan harus dikoordinasi oleh tim manajemen. Karena sebagian besar dari anggota tim mungkin
kurung berpengalaman dalam perencanaan
pasar, hal ini menimbulkan masalah
penyelesaian efektif. Pada beberapa kasus, wirausahawan mungkin hanya satu - satunya orang yang terlibat dalam perencanaan pasar, khususnya jika perencanaan tersebut
untuk usaha ventura baru. Koordinasi karenanya
bukan merupakan masalah.
e) Implementasi
perencanaan
Rencana
pemasaran berarti komitmen oleh wirausahawan
pada strategi tertentu. Rencana tersebut
bukanlah dokurnen formal
saja bagi pendukung finansial dari luar semata - mata, Komitmen
harus dibuat untuk mengimplementasikan
semua tahap - tahap rencana
maupun untuk mernbuat
penyesuaian yang diperlukan dan
ditimbulkan oleh pasar.
2.4.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan interaksi
empat variabel utama dalam sistem pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi,
dan promosi. Arti penting dari tiap variabel tersebut berbeda tergantung pada
industri, misi perusahaan, sifat pasar, dan ukuran perusahaan, maupun sejumlah
faktor lingkungan.
Contoh, wirausahawan pada pasar yang lebih
teknis mendapati bahwa saluran distribusi pada pemakai akhir lebih langsung
dibandingkan wirausahawan pada pasar konsumen. Pada kasus jasa, saluran
distribusi bahkan lebih bersifat langsung. Perusahaan lain akan mendapati bahwa
tujuan atau misi mereka adalah menyediaakn nilai terbaik dengan harga
terjangkau, yang mungkin mempengaruhi keempat
unsur bauran pemasaran, sementara perusahaan lainnya memilih menyediakan
jaminan kualitas dengan harga tinggi. Pada contoh terakhir, perusahaan bisa memusatkan
diri pada kualitas produk (bahan yang lebih bermutu), saluran unik, harga yang
lebih tinggi, alternatif promosi yang berbeda.
Keempat unsur utama dalam bauran
pemasaran mengandung sejumlah variabel lainnya. penting untuk mengetahui faktor
- faktor tersebut karena mungkin termasuk dalam rencana pemasaran.
a) Produk
atau jasa
Unsur
ini dalam bauran pemasaran sepenuhnya menguraikan sifat usaha wirausahawan
karena mungkin terdapat hanya produk/jasa tunggal pada tahap awal ventura baru.
Dalam unsur produk/jasa terdapat variabel lain yang harus dipertimbangkan dalam
rencana pemasaran, seperti
kemasan, cap, pengembangan
produk baru, dan disain produk
(termasuk bentuk dan warna). Tiap - tiap unsur tersebut bisa memberikan cara untuk membedakan produk/jasa dari persaingan.
Ventura jasa baru berbeda dari ventura produk baru.
Jasa bersifat tak berwujud, bisa diubah, tidak bisa dipisahkan, dan tidak tahan lama. Karena jasa bukan benda
fisik yang bisa disentuh atau dirasakan, umumnya sulit untuk memisahkan jasa dari penyedia jasa.
b) Penentuan Harga
Satu
keputusan paling sulit untuk suatu usaha ventura baru adalah memutuskan harga yang tepat untuk produk/jasa. Produk/jasa bcrkualitas mungkin ditetapkan pada harga tinggi untuk
mernpertahankan citranya, Dalam keputusan
penentuan harga, faktor lain harus dipertimbangkan seperti biaya,
diskon, pengangkutan, dan laba. Penentuan biaya tergantung pada permintaan produk karena kemampuan untuk membeli
bahan dalam jumlah besar akan mengurangi
biaya. Perubahan harga bisa mencerminkan citra produk/jasa yang bcrbeda.
Ketika sulit membedakan suatu produk, wiruusahawan biasanya mempunyai peluang kecil untuk menetapkan harga yang jauh berbeda dari pesaingnya.
c) Distribusi
Variabel
ini memberikan guna tempat pada pelanggan, yaitu tempat yang nyaman untuk
membeli dan ketika barang dibutuhkan.
Bagi wirausahawan, saluran
distribusi atau perantara merupakan
faktor penting karena ia mencerminkan
harga, promosi, dan citra produk. Disamping itu, saluran distribusi bisa
membantu wirausahawan dalam peramalan, perencanaan dan strategi pasar, serta pengembangan
produk.
Beberapa varibel dalam unsur distribusi bauran
pemasaran adalah tipe saluran, jumlah
perantara, dan lokasi anggota saluran distribusi. Tipe saluran mencerminkan
panjangnya saluran. Karena sebagian besar wirausahawan mungkin tidak mempunyai
akses pada wiraniaga besar, akan sangat berguna menyewa perwakilan perusahaan
untuk menjual produk. Perwakilan tersebut
tidak menjual produk dari pesaing, dan
bekerja berdasar komisi dan
merupakan pengganti efektif dari wiraniaga.
Jumlah
dari tiap tipe anggota saluran (yaitu jumlah perwakilan, pedagang grosir,
eceran) merupakan fungsi dari produk. Produk yang memerlukan distribusi sangat
intensif akan mengikutkan jumlah anggota saluran yang besar. Produk
terspesialisasi membutuhkan anggota saluran yang sedikit.
Untuk
jasa, saluran bersifat langsung tetapi
tidak termasuk lokasi atau tempat
penjualan yang banyak. Lokasi tergantung pada pasar geografis yang dicari
wirausahawan.
Rencana
pemasaran harus menegaskan tiap - tiap unsur bauran pemasaran maupun sejumlah
besar faktor dalam tiap - tiap unsur. Walaupun fleksibilitas penting,
wirausahawan perlu mempunyai dasar kuat untuk memberikan pengarahan
bagi keputusan pemasaran sehari - hari, Rencana pemasaran
adalah kerangka pedoman tindakan
yang diambil setiap hari.
d) Promosi
Suatu
usaha yang baru didiriakn sangan memerlikan promosi yang baik untuk kemajuan
usahanya. Dalam variable ini pengusah memerlukan marketing yang handal untuk
mempromosikan produk/jasa nya.
2.5.
Karakteristik Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang
sedemikian rupa sehingga kriteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik
penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut :
1. Rencana
pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai tujuan atau misi
perusahaan.
2. Rencana
pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3. Rencana
pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sunber daya yang ada, alokasi semua
peralatan, sumber daya finansial dan sumber daya manusia harus diuraikan.
4. Organisasi
yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
5. Rencana
pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga tiap rencana pemasaran
tahunan yang dibuat berdasarkan hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan sasaran
dalam jangka panjang.
6. Rencana
pemasaran hendaknya singkat dan simpel.
7. Keberhasilan
rencana tergantung pada fleksibelitas perubahan rencana bisa dilakukan dengan
melihat perubahan lingkungan.
8. Rencana
pemasaran hendaknya menspesifikasikan kriteria kinerja yang akan dimonito dan
dikendalikan.
2.6.
Langkah – Langkah Dalam Pembuatan
Rencana Pemasaran.
1. Mendefinisikan
Situasi Bisnis
Situasi
bisnis adalah telaah dimana perusahaan berada. Ia merespon pertanyaan
pertama dari tiga pertanyaan pada awal bab ini. Untuk merespon
pertanyaan ini, wirausahawan
hendaknya menelaah kinerja produk
dan perusahaan masa lalu. Jika
perusahaan tersebut merupakan usaha ventura
baru, latar belakang lebih
bersifat pribadi dan menguraikan bagaimana
produk/jasa dikembangkan dan mengapa ia dikembangkan. (yaitu,
terpenuhinya kebutuhan konsumen), Jika
rencana melibatkan produk
yang ada, tahap rencana pemasaran ini hendaknya berisi informasi
mengenai kondisi pasar sekarang,
kinerja perusahaan dan industri. Peluang
atau prospek masa depan hendaknya
temasuk dalam bagian ini.
2. Mendefinisikan
Segmen Pasar / Peluang dan Ancaman
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar kedalam kelompok homogen yang lebih kecil. Hal ini membantu wirausahawan
mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk mernenuhi kebutuhan
konsumen yang bisa di-manage. Sekali pasar teridentifikasi dan terbagi, wirausahawan
bisa memutuskan apakah akan masuk pada
sebagian atau seluruh segmen pasar.
Disarnping itu ancaman bagi keberhasilan harus dipertimbangkan dalam
segmen pasar ini.
3. Kekuatan
dan Kelemahan
Penting
bagi wirausahawan untuk rnernpertimbangkan keunggulan dan kelernahan produk pada pasar
yang dituju.
Kelemahan berhubungan
dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh ruang dan peralatan. Disamping itu,
perusahaan mempunyai sistem distribusi
produk/jasa yang tidak memadai dan harus bergantung pada perwakilan perusahaan. Kurangnya dana untuk mendukung usaha
promosi besar - besaran bisa diidentifikasi sebagai
kelemahan.
4. Penetapan
Tujuan dan Sasaran
Sebelum
keputusan strategi pemasaran bisa diuraikan, wirausahawan harus menetapkan
tujuan dan sasaran pemasaran realistis dan spesifik. Sasaran dan tujuan
tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal –
hal seperti pangsa pasar, laba, penjualan (menurut wilayah dan daerah),
penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru,
kebijakan penentuan harga, promosi penjualan dan dukungan periklanan.
Contoh,
wirausahawan mungkin menetapkan tujuan untuk tahun pertama sebagai berikut : 10
persen penetrasi pasar, 60 persen sampel pasar, distribusi 75 persen dari
pasar. Semua tujuan harus bisa diterima dan layak sesuai dengan situasi bisnis
yang ada.
Semua
tujuan diatas bisa dikuantifikasi dan bisa diukur untuk tujuan pengawasan. Akan
tetapi, tidak semua tujuan harus dikuantifikasi. Perusahaan bisa menetapkan
sasaran atau tujuan seperti riset sikap pelanggan terhadap produk, penetapan
program pelatihan penjualan, perbaikan kemasan,
perubahan nama produk, atau rnenemukan distributor baru. Perlu pula
dibatasi tujuan dan sasaran karena terlalu banyaknya tujuan yang harus dipenuhi
akan mempersulit pengawasan dan monitor.
5. Mendefinisikan
Strategi Pemasaran dan Usaha yang Dilakukan
Sekali
tujuan dan sasaran pemasaran ditetapkan, wirausahawan bisa mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tersebut merespon pertanyaan
: Bagaimana kita akan kesana? Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang
diambil bersifat spesifik dan terperinci. Contoh strategi yang baik dan yang
buruk adalah sebagai berikut :
v Strategi
yang buruk ; Kita akan meningkatkan penjualan produk kita dengan menurunkan harga.
v Strategi
yang baik ; Kita akan meningkatkan penjualan produk hingga 6 sampai 8 persen
dengan 1) menurunkan harga sebesar 10 %, 2) menghadiri pameran perdagangan, 3)
Mengadakan pengiriman pos kepada 5000 pelanggan potensial.
6. Perancangan
Tanggung Jawab Implementasi
Penulisan rencana pemasaran hanya merupakan awal dari proses pemasaran.
Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang
diinginkan. Seseorang, dan biasanya adalah
wirausahawan, harus bertanggung jawab
bagi implementasi tiap - tiap strategi dan tindakan yang diambil dalam rencana
pemasaran.
7. Penganggaran
Strategi Pemasaran
Keputusan
perencanaan efektif harus mempertimbnngkan biaya - biaya dalam implementasi
keputusan tersebut, Jika wirausahawan mengikuti
prosedur perincian strategi dan program untuk memenuhi tujuan dan
sasaran yang diinginkan, biaya - biaya
harus jelas. Jika asumsi diperlukan, asumsi tersebut harus dinyatakan dengan
jelas sehingga siapapun yang menelaah rencana pemasaran memahami implikasi tersebut.
8. Monitor
Kemajuan Usaha Pemasaran
Monitoring
rencana melibatkan penjejakan hasil - hasil tertentu dari usaha pemasaran. Data
penjualan menurut produk, daerah, perwakilan penjualan, dan tempat penjualan
adalah hasil tertentu yang harus di monitor. Apa yang di monitor tergantung
pada tujuan dan sasaran tertentu yang diuraikan pada rencana pemasaran. Suatu
tanda - tanda dari proses monitor akan memberikan peluang pada wirausahawan untuk
mengarahkan kembali atau memodifikasi
usaha pemasaran sekarang untuk memungkinkan perusahaan mencapai tujuan
dan sasaran awalnya.
2.7.
Perencanaan Kontingensi
Umumnya, wirausahawan tidak mempunyai
waktu untuk mempertimbangkan sebanyak.
mungkin rencana alternatif
ketika rencana pertama gagal. Akan tetapi, penting bagi
wirausahawan untuk fleksibel dan membuat penyesuaian bila diperlukan. Adalah
tidak. mungkin rencana pemasaran bisa berhasil tepat dengan apa yang
diharapkan.
Mengapa
Rencana - rencana Mengalami Kegagalan
Rencana pemasaran mengalami kegagalan
karena berbagai sebab. Pada kenyataannya, kegagalan juga bisa dipertimbangkun
dari segi tingkut kegagalan karena mungkin beberapa tujuan terpenuhi dan yang
lain tidak sepenuhnya terpenuhi. Semua kegagalan rencana akan dinilai oleh
manajemen dan mungkin hanya bergantung pada solvabilitas organisasi. Beberapa
alasan kegagalan bisa dihindari jika rencana pemasaran dibuat dengan seksama.
Beberapa alasan kegagalan yang bisa dikendalikan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya rencana
nyata Rencana pemasaran dangkal
dan kurangnya rincian dan substansi, khususnya mengenai tujuan dan sasaran.
2. Kurangnya analisa
situasi yang memadai
Penting untuk mengetahui dimana anda sekarang dan kemana anda akan
pergi, sebelum memutuskan kemana anda akan
pergi. Analisa lingkungan secara seksama bisa menghasilkan tujuan dan sasaran
yang tidak bisa diterima.
3. Tujuan
dan sasaran yang tidak realistis Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman
situasi.
4. Perubahan
persaingan yang tidak diantisipasi, kekuran produk, dan perubahan mendadak Dengan analisa situasi
yang baik, maupun monitoring proses yang efektif, keputusan bersaing bisa
dinilai dan diprediksi dengan akurasi tinggi. Kekurangan produk sering karena
tingginya permintaan. Kelangkaan bahan bakar, banjir, perang diluar kendali
wirausahawan.
BAB III
KESIMPULAN
Perencanaan
pemasaran sebagaimana halnya semua bentuk perencanaan lainnya, secara garis
besarnya memiliki tiga tahapan, yaitu pertama menetapkan sasaran; kedua
merumuskan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tersebut; ketiga
memonitor hasil yang diperoleh dalam implementasinya sehingga dapat dibuat
beberapa penyesuaian yang diperoleh dalam rencana.
Oleh karena itu
sasaran pokok perencanaan adalah menetapkan kebijakan dan target dasar bagi
tindakan yang diusulkan pada perusahaan atau pada bagian dari perusahaan.
Sasaran yang kedua adalah menentukan struktur perusahaan yang diperlukan untuk
melaksanakan kebijakan yang telah diperinci dan sebagai sarana perusahaan
mencapai target pemasaran.
Dalam semua
kasus perencanaan niscaya terdapat bidang-bidang ketidak pastian dikarenakan
masa depan tak dapat diramalkan secara pasti. Namun bidang-bidang tersebut akan
menjadi proses dalam menciptakan perencanaan yang matang, disinilah
dimanfaatkannya fungsi controlling. Hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti
mungkin akan dapat dipahami dengan pembinaan informasi yang semula tidak
tersedia sebagai hasil penelitian yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan
dan melalui perekaman prestasi yang berurutan.
Bila bidang
ketidak pastian itu makin kecil maka makin mudah jugalah tugas yang dihadapi
oleh para pembuat keputusan dalam perusahaan. Namun sifat pokok dari ketidak
pastian semacam itu menuntut adanya tingkat keluwesan tertentu dalam setiap
rencana. Penyesuaian perlu dibuat terus-menerus seiring dengan bertambahnya
informasi yang tersedia dan terjadinya keadaan yang tidak terduga. Keluwesan
dan kemampuan menyesuaikan diri adalah ciri perencanaan yang berhasil.
Rencana
perusahaan jangka panjang menetapkan sasaran dan strategi yang mengantarkan
perusahaan ke arah masa depan yang telah ditentukan sendsiri, masa depan yang
telah dirumuskannya sendiri dan bukan yang didiktekan oleh rangkaian peristiwa.
Perusahaan tidaklah “bergoyang teriup angin kesana - kemari” menurut adanya
peluang dan perubahan.
Ini adalah
filsafat yang kuat dan memungkinkan para manajer mengusahakan perencanaan yang
lebih tepat ke arah tujuan perusahaan, khususnya selama periode ketidak pastian
ekonomi-politik dan dalam keadaan yang berubah dengan laju yang cepat. Bila
pertumbuhan besar harus dicapai selam beberapa tahun , sekurang-kurangnya
perkembangan perusahaan tidak boleh semata-mata timbul sebagai tanggapan
terhadap pengaruh dari luar, tetapi harus timbul sebagai prakarsa untuk
mencapai target khusus. Ini berarti bahwa para manajer harus tahu akan arah
bisnisnya dan tahu kemana hasil proksi akan dipasarka. Demikian pula harus ada
pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahannya, kedudukannya dalam pasar serta
keuntungan strategis dan keuntungan lain yang direncanakan dalam menghadapi
pesaingnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku : Manajemen Pemasaran / Prof. Dr. Sofjan Assuari,
S.E., M.B.A Ed. 1-11. - Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Abdul Rozak Fahrudin, M.Pd. Dkk, ”
Perencanaan Pemasaran” ikip pgri kaltim, Samarinda 2008.
Harahap sofyan syafri ”Budgeting
Penganggaran Perencanaan Lengkap” Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001.
Foster D.W. ” Manajemen Perusahaan”
Erlangga, Jakarta 1984
- See more at:
http://kmplnmakalah.blogspot.co.id/2016/09/makalah-perencanaan-pemasaran-lengkap.html#sthash.s9THnTGl.dpuf