Selasa, 27 Desember 2016

Makalah Pemasaran Kewirausahaan

MAKALAH
RENCANA PEMASARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Kewirausahaan




Description: C:\Users\Andi Suryanto\Documents\Unigal.jpg
Disusun Oleh :
1. Andi Suryanto        NIM. 7001130065
2. Deni Kharisman      NIM. 7001130007
3. Cecep Mulyadi        NIM. 7001130017
4. Syamsul Taufik       NIM. 7001130048
5. Andi Kusumah        NIM. 7001130027
6. Taupik Nurahman   NIM. 7001130028
7. Aziz Mudakir          NIM. 7001130071
8. Kevin                      NIM. 7001130046

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVESITAS GALUH
CIAMIS
2016
KATA PENGANTAR
Salah satu kelemahan pengusaha kita adalah dalam bidang perencanaan. Merumuskan apa yang akan kita lakukan di masa akan datang. Namun kesalahan ini sudah mulai dikoreksi oleh perkembangan kemajuan bidang bisnis dan ilmu manajemen khususnya pemasaran. Perkembangan bisnis dan manajemen pemasaran mengharuskan kita melakukan perencanaan yang matang karena manfaatnya yang demikian besar maka sewajarnyalah pengusaha kita menerapkan kosep Planning ini yang semakin lama semakin canggih dan semakin perlu penerapannya.
Bagi mahasiswa, keadaan ini harus diantisipasi mulai sekarang dengan cara mempersiapkan diri menghadapai semakin besar dan semakin banyaknya tantangan dunia usaha, mahasiswa dalam memasuki lading baru harus siap dengan cara belajar sebaik-baiknya mengenai dunia pemasaran yang semakin hari semakin kompleks dengan model-model mutakhir.
Guna menghadapi tantangan dalam dunia usaha tersebut, yang terpenting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri dengan strategi - strategi perencanaan yang matang dalam memasarkan hasil - hasil produksi.
Sebagaima halnya insan yang masih dalam tahapan proses belajar, tentu dijamin akan ada kelemahan - kelemahan, atau ketertinggalan, namun kami sebagai penulis bertekad kiranya kelemahan ini tidak mengurangi substansi dan manfaat dari materi yang kami sajikan.
Dalam pembuatan makalah Rencana Pemasaran penulis mengakui masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyususun mengaharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun guna perbaikan isi dan meteri dalam makalah ini.


Penuis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1. Landasan Teori...........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................
1.3. Tujuan..........................................................................................................
1.4. Metode Penelitian........................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1. Pengertian Rencana Pemasaran................................................................
2.2. Analisis Lingkungan...................................................................................
2.3. Batasan Rencana Pemasaran.....................................................................
2.4. Bauran Pemasaran.....................................................................................
2.5. Karakteristik Rencana Pemasaran...........................................................
2.6.Langkah – Langkah Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran................
2.7. Perencanaan Kontingensi...........................................................................
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Landasan Teori
Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang akan dilakukan di masa akan datang, rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana mencapai tujuan tersebut. Banyak orang mengabaikan rencana dan selalu hanya dibuat dikepala atau mengawang-awang, padahal dalam proses manajemen rencana merupakan awal kegiatan yang mutlak ada agar kita dapat melaksanakan fungsi - fungsi manajemen lainnya seperti dalam hal : fungsi pengorganisasian, fungsi staffing, fungsi pengarahan,  fungsi pengawasan.
Setiap aktifitas pemasaran sangat membutuhkan manajemen dengan baik dan sebagai salah satu fungsi dalam manajemen, peranan perencanaan sangat menentukan keberhasilan mekanisme kerja dalam setiap aktifitas pemasaran hasil produksi perusahaan. Dalam proses/ fungsi manajemen dikenal perencanaan, fungsi ini sangat penting sebagai langkah awal setiap pelaksanaan kegiatan.
Kita akan mengetahui hal-hal yang perlu dikerjakan jika sebelumnya telah direncanakan sebaik-baiknya, sebaliknya pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak dipersiapkan sebelumnya. Begitu pula halnya dengan pemasaran, perencanaan pemasaran adalah sebagai penentu penentu awal proses pemasaran yang kemudian akan berlanjut pada efektifitasnya pemasaran hasil produksi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan diambil adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian rencana pemasaran ?
2.      Apa yang dimaksud dengan analisis lingkungan ?
3.      Apa saja batasan rencana pemasaran ?
4.      Apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran ?
5.      Apa saja karakteristik rencana pemasaran ?
6.      Bagaimana langkah – langkah dalam pembuatan rencana pemasaran ?
7.      Apa itu perencanaan kontingensi ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa itu rencana pemasaran.
2.      Untuk mengetahui apa itu analisis lingkungan.
3.      Untuk mengetahui apa saja batasan dalam perencanaan pemasaran.
4.      Untuk mengetahui apa itu bauran pemasaran.
5.      Untuk mengetahui apa saja karakteristik dalam rencana pemasaran.
6.      Untuk mengetahui bagaimana langkah yang harus ditempuh dalam pembuatan rencana pemasaran.
7.      Untuk mengetahui apa itu perencanaan kontingensi.
1.4. Metode penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Metode perpustakaan.
2.      Metode pencarian di internet.
3.      Metode pengumpulan data dari setiap anggota kelompok.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam pembuatan makalah adalah :
1.      Bagi mahasiswa dapat mengetahui bagaimana rencana pemasaran itu dapat disusun dengan baik.
2.      Penerapan materi kuliah pada mata kuliah kewirausahaan.
3.      Menambah wawasan dalam pembuatan makalah.





BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Rencana Pemasaran
Karena istilah rencana pasar menyatakan arti penting dari pemasaran, adalah sangat penting memahami sistem pemasaran. Sistem pemasaran mengidentifikasi komponen yang saling berinteraksi, baik secara internal maupun external bagi perusahaan, yang memungkinkan perusahaan menjual produk atau jasa ke pasar. Gambar dibawah ini mennjukan ringkasan komponen yang menyusun sistem pemasaran.
Gambar 01. Sistem Pemasaran
Seperti yang dilihat diatas, lingkungan (eksternal dan internal) memainkan peran penting dalam pengembangan rencana pemasaran. Jadi analisis lingkungan akan memberikan pandangan awal terhadap pembuatan rencana pemasaran.
a)      Definisi perencanaan
Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Perencanaan juga bisa didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditunjukan pada pencapaiaan tujuan bisnis yang telah disepakati dengan analisa, evaluasi, seleksi diantara kesempatan – kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
b)      Tujuan Perencanaan
Perencanaan organisasional mempunyai dua maksud : Perlindungan dan kesempatan (Protective dan Affirmative). Maksud dari protektif adalah meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidak pastian desekitar dalam kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan. Tujuan affirmatif adalah untuk meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional. Disamping itu, tujuan perencanaan adalah bentuk usaha terkoordinasi dalam organisasi. Tanpa adanya perencanaan biasanya disertai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan.
Akan tetapi, tujuan mendasar dari perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan maksud perencanaan adalah “untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”
c)      Perencanaan : Keuntungan Potensial
Program perencanaan mempunyai banyak keuntungan. Pertama adalah membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan. Wirausahawan dipaksa untuk melihat keluar dari masalah harian yang normal untuk memproyeksikan apa yang akan mereka hadapi dimasa mendatang. Kedua, koordinasi keputusan. Keputusan hendaknya tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok. Fungsi perencanaan membantu wirausahawan dalam usaha mengkoordinasi keputusan. Ketiga, perencanaan menekan tujuan organisasional. Karena tujuan organisasional adalah titik awal perencanaan, wirausahawan secara konstan diingatkan dengan apa yang ingin dicapai organisasi mereka.
2.2. Analisis lingkungan
Adapun analisis lingkungan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
                                       2.2.1.   Lingkungan Eksternal
Pada umumnya, lingkungan eksternal dipandang sebagai tidak bisa dikendalikan oleh wirausahawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana pemasaran wirausahawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang – bidang berikut ini :
a)      Perekonomian – Wirausahawan harus mempertimbangkan perubahan dalam GNP (Pendapatan Nasional Bruto), pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap konsumsi dan lain – lain.
b)      Kebudayaan – Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut demografi, contohnya, dampak ledakan penduduk atau pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk, perubahan sikap seperti Cintailah Produk Buatan Dalam Negri, kecenderungan dalam keselamatan kerja, tuntutan upah minimum, kesehatan, nutrisi, semuanya mungkin mempunyai dampak dalam perencanaan pasar dari wirausahawan.
c)      Teknologi – Kemajuan teknologi sulit diprediksi. Akan tetapi, wirausahawan hendaknya mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan dari sumber daya yang terlibat dalam industri besar atau pemerintah. Berada dipasar yang berubah dengan cepat karena perkembangan teknologi akan menuntut wirausahawan untuk membuat keputusan pemasaran jangka pendek secara hati – hati maupun bersiap – siap dengan rencana kontingensi bagi perubahan teknologi tertentu yang mungkin mempengaruhi produk atau jasa.
d)     Pemintaan - Sebagian  besar produk mengikuti  daur hidup. Selama berbagai tahap dari daur hidup, pertumbuhan permintaan, penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa terjadi. Perencanaan pasar akan mempersiapkan wirausahawan terhadap adanya perubahan tersebut dan memberikan cara persiapan terhadap perubahan permintaan yang memcrlukan tindakan tertentu pada produk/jasa, saluran distribusi, harga atau promosi.
Penting juga mengetahui  rentang hidup potensial dari produk/jasa tertentu. Informasi  ini akan membantu keputusan perencanaan pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi wirausahawan.
e)      Persoalan hukum - Terdapat   banyak persoalan hukum dalam memulai usaha baru. Wirausahawan hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan hukum dari pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi produk/jasa, saluran distribusi, •  strategi promosi atau harga, hambatan  pada periklanan  media (pelarang minuman keras, iklan rokok, dll) dan peraturan keamanan  produk yang mempengaruhi  produk dan kemasan adalah contoh yang bisa mempengaruhi program pemasaran.
f)       Persaingan - Sebagian besar wirausahawan umumnya rnenghadapi ancaman potensial dari perusahaan  yang lebih besar. Wirausahawan  harus bersiap-siap  dengan ancaman  tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran yang meuguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.
g)      Bahan mentah - Juga   cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi wirausahawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensistif terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wirausahawan harus membuat perencanaan sumber altematif dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha ventura pemula berakhir karena kelangkaan bahan mentah. Mungkin sangat sulit mendapatkan  sumber altematif yang mapan, akan tetapi  kesadaran akan resiko  akan  menyelamatkan  wirausahawan  dalam  mempertahankan  usahanya  dan memungkinkan  mereka mendiversifikasi   usahanya atau menutup usaha sebelum mengalami kerugian besar.
                                       2.2.2.   Lingkungan Internal.
Faktor internal merupakan variable dimana wirausahawan mempunyai suatu kendali atas variable tersebut.
a)      Sumber daya finansial – rencana finansial hendaknya menguraikan kebutuhan finansial dari usaha baru.
b)      Managemen –sangat penting bagi suatu organisasi untuk memberikan tanggung jawab implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para ahli tentu mungkin tidak bisa dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe managemen teknis). Wirausahawan harus membangun tim managemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
c)      Pemasok – pemasok yang digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor seperti harga, waktu penyerahan, kualitas, bantuan managemen dan lain – lain. Pada beberapa kasus, dimana bahan mentah langka atau hanya ada beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang tertentu, wirausahawan mempunyai kendali kecil atas keputusan. Karena harga pasokan, waktu penyerahan dll mempunyai dampak pada banyak keputusan pemasaran, penting sekali memasukan faktor – faktor tersebut dalam rencana pemasaran.
d)     Sasaran dan tujuan - Setiap usaha baru hendaknya menetapkan tujuan dan sasaran yang akan menuntun perusahaan melalui pembuatan keputusan jangka  panjang. Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen dan program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah rnengalami perubahan oleh wirausahawan dan dianggap bisa dikendalikan. Akan tetapi, harus dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan ketidak stabilan dan ketidak amanan bagian manajemen.
2.3. Batasan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran dirancang untuk memberikan tiga jenis informasi dasar yaitu ; Kita telah berada dimana ?, Kemana kita akan pergi (dalam jangka pendek)?, Bagaimana kita akan kesana ?.
Rencana pemasaran hendaknya dipahami oleh managemen sebagai pedoman penerapan pembuatan keputusan pemasaran dan tidak hanya sebagai dokumen tak berarti saja. Ketika wirausahawan tidak meluangkan waktu yang tepat untuk mengembangkan rencana pemasaran atau berfikir bahwa “hal ini membuang – buang waktu saja” mereka biasanya akan menafsirkan secara salah arti rencana pemasaran dan apa yang bisa dicapai dan yang tidak.
Apa Yang Bisa Dilakukan
Apa Yang Tidak Bisa Dilakukan
v  Perencanaan pasar bisa memperbesar kemampuan organisasi untuk mengintegrasikan seluruh aktifitas pemasaran sehingga bisa memaksimumkan usaha kearah pencapaiaan tujuan perusahaan.
v  Managemen membuat kesalahan.
v  Bisa menjadi tanda bagi semua tingkatan organisasi tetap sangat penting.
v  Bisa memperbesar kemampuan manajemen untuk memanage karena garis pedoman dan harapan dirancang dengan jelas dan disetujui oleh banyak anggota organisasi pemasaran.

v  Perencanaan pasar tidak akan memberikan cara yang memungkinkan manajemen meramalkan masa depan dengan sangat tepat.
v  Perencanaan pasar tidak bisa mencegah managemen membuat kesalahan.
v  Perencanaan pasar tidak bisa menjadi garis pedoman bagi setiap keputusan besar. Penilaian oleh managemen pada saat tepat tetap sangat penting.
v  Perencanaan pasar tidak bisa melewati tahun – tahun oprasional tanpa adanya modifikasi ketika lingkungan berubah.
Gambar 02. Apa yang bisa dilakukan oleh perencanaan pasar
dan apa yang tidak

Pengembungan rencana perlu mendokumentasikan secara formal dan menguraikan sebanyak mungkin perincian pemasaran yang akan menjadi bagian pembuatan keputusan. Proses ini akan memungkinkan wirausahawan untuk tidak hanya memahami  dan mengetahui isu - isu penting tetapi siap dengan perubahan lingkungan. Bahkan walaupun rencana pemasaran mernberikan cara formal untuk mengimplementasikan strategi pemasaran, terdapat masalah yang rnenyebabkan sulitnya perencanaan pasar, Masalah masalah tersebut adalah :
a)      Peramalan
Kemampuan wirausahawan untuk membuat peramalan realistis merupakan tugas yang sangat sulit dengan perubahan lingkungan bersaing, restrukturisasi pasar, dan pembuatan teknologi baru yang menyumbang pada sulit pada sulit dipahami kondisi pasar. Wirausahawan harus merancang rencana – rencana dan membuat penyesuaian serta modifikasi yang perlu agar memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Bantuan dari saluran distribusi, data industri dan riset pemasaran akan membantu dalam peramalan. Penting juga untuk menetapkan mekanisme pengawasan dalam rencana pemasaran yang memungkinkan modifikasi strategi pemasaran jika terjadi perubahan.

b)      Memperoleh Informasi yang Dibutuhkan
Untuk mengembangkan rencana pasar yang efektif, sangat diperlukan  infomasi mengenai kecenderungan pasar, kebutuhan konsumen, teknologi,   perubahan pangsa pasar, reaksi pesaing, dan lain - lain. Wirausahawan  umumnya tidak mampu atau pun tidak yakin bagaimana mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan. Terdapat  surnber kedua yang bisa digunakan olen Wirausahawan. Kadin,  jumal perdagangan, badan - badan pemerintah   (Departemen Perdagangan) merupakan sumber  informasi  pasar  yang  sangat  berguna,  Informasi yang dibutuhkan dan  kemampuan   mendapatkan   inforrnasi  tersebut  tergantung   pada  pasar  dan industri. Contoh,  pada pasar stabil yang bisa diramalkan,  seperti  perubahan  harga pertanian musiman,  manajemen   mendapati   bahwa  informasi  yang  dibutuhkan   hanyalah  harga  dari pesaing.
c)      Kendala Waktu
Seperti halnya dengan kasus keputusan perencanaan, sulit untuk  memprediksi  berapa lama waktu yang dibutuhkan  untuk membuat  rencana  pasar secara  memadai.  Karena  waktu sangat penting  bagi wirausahawan, mudah  sekali  menggunakan waktu yang sedikit  dalam pembuatan rencana pemasaran, yang mungkin  akan menghasilkan  rencana pemasaran  yang sangat dangkal.  Hal ini bisa menyebabkan pada  keputusan  strategi  pemasaran  yang  tidak benar yang tidak memperhitungkan  semua alternatif  yang ada dan hasil - hasilnya.
d)     Koordinasi Proses Perencanaan
Bagi usaha baru, proses perencanaan harus dikoordinasi oleh tim manajemen.  Karena sebagian besar dari anggota tim mungkin kurung berpengalaman  dalam perencanaan pasar, hal ini menimbulkan  masalah penyelesaian efektif. Pada beberapa kasus, wirausahawan  mungkin hanya satu - satunya  orang yang terlibat dalam perencanaan  pasar, khususnya jika perencanaan tersebut untuk usaha ventura baru. Koordinasi karenanya  bukan merupakan  masalah.
e)      Implementasi perencanaan
Rencana pemasaran berarti komitmen oleh wirausahawan  pada strategi tertentu. Rencana tersebut  bukanlah  dokurnen  formal  saja bagi  pendukung   finansial dari luar semata - mata, Komitmen harus dibuat untuk  mengimplementasikan semua  tahap - tahap  rencana  maupun untuk mernbuat  penyesuaian  yang diperlukan dan ditimbulkan oleh pasar.
2.4. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan interaksi empat variabel utama dalam sistem pemasaran: produk/jasa, penentuan harga, distribusi, dan promosi. Arti penting dari tiap variabel tersebut berbeda tergantung pada industri, misi perusahaan, sifat pasar, dan ukuran perusahaan, maupun sejumlah faktor lingkungan.
Contoh, wirausahawan pada pasar yang lebih teknis mendapati bahwa saluran distribusi pada pemakai akhir lebih langsung dibandingkan wirausahawan pada pasar konsumen. Pada kasus jasa, saluran distribusi bahkan lebih bersifat langsung. Perusahaan lain akan mendapati bahwa tujuan atau misi mereka adalah menyediaakn nilai terbaik dengan harga terjangkau, yang mungkin mempengaruhi keempat  unsur bauran pemasaran, sementara perusahaan lainnya memilih menyediakan jaminan kualitas dengan harga tinggi. Pada contoh terakhir, perusahaan bisa memusatkan diri pada kualitas produk (bahan yang lebih bermutu), saluran unik, harga yang lebih tinggi, alternatif promosi yang berbeda.
Keempat unsur utama dalam bauran pemasaran mengandung sejumlah variabel lainnya. penting untuk mengetahui faktor - faktor tersebut karena mungkin termasuk dalam rencana pemasaran.
a)      Produk atau jasa
Unsur ini dalam bauran pemasaran sepenuhnya menguraikan sifat usaha wirausahawan karena mungkin terdapat hanya produk/jasa tunggal pada tahap awal ventura baru. Dalam unsur produk/jasa terdapat variabel lain yang harus dipertimbangkan dalam rencana  pemasaran,  seperti  kemasan, cap, pengembangan   produk baru, dan disain  produk (termasuk bentuk dan warna). Tiap - tiap unsur tersebut bisa memberikan   cara untuk membedakan  produk/jasa dari persaingan.
Ventura  jasa baru berbeda dari ventura produk baru. Jasa bersifat tak berwujud, bisa diubah, tidak bisa dipisahkan,  dan tidak tahan lama. Karena jasa bukan benda fisik yang bisa disentuh atau dirasakan, umumnya sulit untuk memisahkan  jasa dari penyedia jasa.
b)      Penentuan  Harga
Satu keputusan paling sulit untuk suatu usaha ventura baru adalah memutuskan  harga yang tepat untuk produk/jasa.  Produk/jasa bcrkualitas  mungkin ditetapkan pada harga tinggi untuk mernpertahankan citranya, Dalam keputusan  penentuan harga, faktor lain harus dipertimbangkan seperti biaya, diskon,  pengangkutan,  dan laba. Penentuan  biaya tergantung  pada permintaan  produk karena kemampuan  untuk membeli  bahan dalam jumlah besar akan mengurangi  biaya. Perubahan harga bisa mencerminkan citra produk/jasa yang bcrbeda. Ketika sulit membedakan suatu produk, wiruusahawan biasanya  mempunyai peluang kecil untuk menetapkan  harga yang jauh berbeda   dari pesaingnya.
c)      Distribusi
Variabel ini memberikan guna tempat pada pelanggan, yaitu tempat yang nyaman untuk membeli dan ketika barang dibutuhkan.  Bagi wirausahawan,  saluran distribusi atau perantara merupakan  faktor penting karena ia mencerminkan   harga, promosi, dan citra produk. Disamping itu, saluran distribusi bisa membantu wirausahawan dalam peramalan, perencanaan  dan strategi pasar, serta pengembangan produk.
Beberapa  varibel dalam unsur distribusi bauran pemasaran  adalah tipe saluran, jumlah perantara, dan lokasi anggota saluran distribusi. Tipe saluran mencerminkan panjangnya saluran. Karena sebagian besar wirausahawan mungkin tidak mempunyai akses pada wiraniaga besar, akan sangat berguna menyewa perwakilan perusahaan untuk menjual produk. Perwakilan  tersebut tidak menjual  produk dari pesaing, dan bekerja berdasar  komisi dan merupakan  pengganti  efektif dari wiraniaga.
Jumlah dari tiap tipe anggota saluran (yaitu jumlah perwakilan, pedagang grosir, eceran) merupakan fungsi dari produk. Produk yang memerlukan distribusi sangat intensif akan mengikutkan jumlah anggota saluran yang besar. Produk terspesialisasi membutuhkan anggota saluran yang sedikit.
Untuk jasa, saluran bersifat langsung  tetapi tidak termasuk  lokasi atau tempat penjualan yang banyak. Lokasi tergantung pada pasar geografis yang dicari wirausahawan.
Rencana pemasaran harus menegaskan tiap - tiap unsur bauran pemasaran maupun sejumlah besar faktor dalam tiap - tiap unsur. Walaupun fleksibilitas penting, wirausahawan perlu mempunyai dasar kuat untuk memberikan  pengarahan  bagi keputusan  pemasaran  sehari - hari, Rencana  pemasaran  adalah kerangka  pedoman  tindakan  yang diambil setiap hari.
d)     Promosi
Suatu usaha yang baru didiriakn sangan memerlikan promosi yang baik untuk kemajuan usahanya. Dalam variable ini pengusah memerlukan marketing yang handal untuk mempromosikan produk/jasa nya.
2.5. Karakteristik Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga kriteria tertentu terpenuhi. Beberapa karakteristik penting yang harus ada pada rencana pemasaran efektif adalah sebagai berikut :
1.      Rencana pemasaran hendaknya memberikan strategi untuk mencapai tujuan atau misi perusahaan.
2.      Rencana pemasaran hendaknya didasarkan pada fakta dan asumsi valid.
3.      Rencana pemasaran hendaknya memungkinkan penggunaan sunber daya yang ada, alokasi semua peralatan, sumber daya finansial dan sumber daya manusia harus diuraikan.
4.      Organisasi yang tepat harus diuraikan untuk mengimplementasikan rencana pemasaran.
5.      Rencana pemasaran harus memberikan kesinambungan sehingga tiap rencana pemasaran tahunan yang dibuat berdasarkan hal tersebut bisa memenuhi tujuan dan sasaran dalam jangka panjang.
6.      Rencana pemasaran hendaknya singkat dan simpel.
7.      Keberhasilan rencana tergantung pada fleksibelitas perubahan rencana bisa dilakukan dengan melihat perubahan lingkungan.
8.      Rencana pemasaran hendaknya menspesifikasikan kriteria kinerja yang akan dimonito dan dikendalikan.
2.6. Langkah – Langkah Dalam Pembuatan Rencana Pemasaran.
1.      Mendefinisikan Situasi Bisnis
Situasi bisnis adalah telaah dimana perusahaan berada. Ia merespon  pertanyaan  pertama dari tiga pertanyaan pada awal bab ini. Untuk  merespon   pertanyaan   ini, wirausahawan hendaknya menelaah  kinerja  produk  dan  perusahaan masa lalu. Jika perusahaan tersebut merupakan usaha ventura   baru,  latar belakang lebih bersifat pribadi dan menguraikan bagaimana  produk/jasa dikembangkan dan mengapa ia dikembangkan. (yaitu, terpenuhinya kebutuhan  konsumen), Jika rencana  melibatkan  produk  yang ada, tahap rencana pemasaran ini hendaknya berisi informasi mengenai   kondisi pasar sekarang, kinerja perusahaan dan industri. Peluang  atau prospek  masa depan  hendaknya  temasuk  dalam bagian  ini.

2.      Mendefinisikan Segmen Pasar / Peluang dan Ancaman
Segmentasi  pasar adalah proses membagi  pasar kedalam kelompok  homogen yang lebih kecil. Hal ini membantu wirausahawan mendefinisikan peluang dan memberikan pendekatan untuk mernenuhi kebutuhan konsumen yang bisa di-manage. Sekali pasar teridentifikasi dan terbagi, wirausahawan bisa  memutuskan apakah akan masuk pada sebagian atau seluruh segmen pasar.  Disarnping itu ancaman bagi keberhasilan harus dipertimbangkan dalam segmen pasar  ini.
3.      Kekuatan dan Kelemahan
Penting bagi wirausahawan untuk rnernpertimbangkan keunggulan dan  kelernahan produk  pada pasar  yang dituju.
Kelemahan berhubungan dengan kapasitas produk yang dibatasi oleh ruang dan peralatan. Disamping itu, perusahaan mempunyai sistem distribusi  produk/jasa yang tidak memadai dan harus bergantung pada perwakilan  perusahaan. Kurangnya dana untuk mendukung usaha promosi  besar - besaran  bisa diidentifikasi  sebagai  kelemahan.
4.      Penetapan Tujuan dan Sasaran
Sebelum keputusan strategi pemasaran bisa diuraikan, wirausahawan harus menetapkan tujuan dan sasaran pemasaran realistis dan spesifik. Sasaran dan tujuan tersebut harus menguraikan kemana perusahaan diarahkan dan menspesifikasi hal – hal seperti pangsa pasar, laba, penjualan (menurut wilayah dan daerah), penetrasi pasar, jumlah distributor, tingkat kesadaran, peluncuran produk baru, kebijakan penentuan harga, promosi penjualan dan dukungan periklanan.
Contoh, wirausahawan mungkin menetapkan tujuan untuk tahun pertama sebagai berikut : 10 persen penetrasi pasar, 60 persen sampel pasar, distribusi 75 persen dari pasar. Semua tujuan harus bisa diterima dan layak sesuai dengan situasi bisnis yang ada.
Semua tujuan diatas bisa dikuantifikasi dan bisa diukur untuk tujuan pengawasan. Akan tetapi, tidak semua tujuan harus dikuantifikasi. Perusahaan bisa menetapkan sasaran atau tujuan seperti riset sikap pelanggan terhadap produk, penetapan program pelatihan penjualan, perbaikan kemasan,  perubahan nama produk, atau rnenemukan distributor baru. Perlu pula dibatasi tujuan dan sasaran karena terlalu banyaknya tujuan yang harus dipenuhi akan mempersulit  pengawasan  dan monitor.
5.      Mendefinisikan Strategi Pemasaran dan Usaha yang Dilakukan
Sekali tujuan dan sasaran pemasaran ditetapkan, wirausahawan bisa mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi tersebut merespon pertanyaan : Bagaimana kita akan kesana? Penting sekali bahwa strategi dan tindakan yang diambil bersifat spesifik dan terperinci. Contoh strategi yang baik dan yang buruk adalah sebagai berikut :
v  Strategi yang buruk ; Kita akan meningkatkan penjualan produk kita dengan menurunkan harga.
v  Strategi yang baik ; Kita akan meningkatkan penjualan produk hingga 6 sampai 8 persen dengan 1) menurunkan harga sebesar 10 %, 2) menghadiri pameran perdagangan, 3) Mengadakan pengiriman pos kepada 5000 pelanggan potensial.
6.      Perancangan Tanggung Jawab Implementasi
Penulisan  rencana pemasaran  hanya merupakan awal dari proses pemasaran. Rencana harus diimplementasikan dengan efektif untuk memenuhi semua tujuan yang diinginkan. Seseorang, dan biasanya  adalah wirausahawan,  harus bertanggung jawab bagi implementasi tiap - tiap strategi dan tindakan yang diambil dalam rencana pemasaran.
7.      Penganggaran Strategi Pemasaran
Keputusan perencanaan efektif harus mempertimbnngkan biaya - biaya dalam implementasi keputusan tersebut, Jika wirausahawan mengikuti  prosedur perincian strategi dan program untuk memenuhi tujuan dan sasaran yang diinginkan, biaya - biaya  harus jelas. Jika asumsi diperlukan, asumsi tersebut harus dinyatakan dengan jelas sehingga siapapun yang menelaah rencana pemasaran  memahami implikasi tersebut.
8.      Monitor Kemajuan Usaha Pemasaran
Monitoring rencana melibatkan penjejakan hasil - hasil tertentu dari usaha pemasaran. Data penjualan menurut produk, daerah, perwakilan penjualan, dan tempat penjualan adalah hasil tertentu yang harus di monitor. Apa yang di monitor tergantung pada tujuan dan sasaran tertentu yang diuraikan pada rencana pemasaran. Suatu tanda - tanda dari proses monitor akan memberikan peluang pada wirausahawan untuk mengarahkan kembali atau memodifikasi  usaha pemasaran sekarang untuk memungkinkan perusahaan mencapai tujuan dan sasaran awalnya.
2.7. Perencanaan Kontingensi
Umumnya, wirausahawan tidak mempunyai waktu untuk mempertimbangkan   sebanyak. mungkin  rencana  alternatif  ketika  rencana  pertama gagal. Akan tetapi, penting bagi wirausahawan untuk fleksibel dan membuat penyesuaian bila diperlukan. Adalah tidak. mungkin rencana pemasaran bisa berhasil tepat dengan apa yang diharapkan.
Mengapa Rencana - rencana Mengalami Kegagalan
Rencana pemasaran mengalami kegagalan karena berbagai sebab. Pada kenyataannya, kegagalan juga bisa dipertimbangkun dari segi tingkut kegagalan karena mungkin beberapa tujuan terpenuhi dan yang lain tidak sepenuhnya terpenuhi. Semua kegagalan rencana akan dinilai oleh manajemen dan mungkin hanya bergantung pada solvabilitas organisasi. Beberapa alasan kegagalan bisa dihindari jika rencana pemasaran dibuat dengan seksama. Beberapa alasan kegagalan yang bisa dikendalikan adalah sebagai berikut :
1.      Kurangnya   rencana  nyata  Rencana pemasaran dangkal dan kurangnya rincian dan substansi, khususnya mengenai tujuan dan sasaran.
2.      Kurangnya   analisa  situasi  yang  memadai   Penting untuk mengetahui dimana anda sekarang dan kemana anda akan pergi, sebelum memutuskan  kemana anda akan pergi. Analisa lingkungan secara seksama bisa menghasilkan tujuan dan sasaran yang tidak bisa diterima.
3.      Tujuan dan sasaran yang tidak  realistis  Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman situasi.
4.      Perubahan persaingan yang tidak diantisipasi, kekuran produk, dan  perubahan mendadak Dengan analisa situasi yang baik, maupun monitoring proses yang efektif, keputusan bersaing bisa dinilai dan diprediksi dengan akurasi tinggi. Kekurangan produk sering karena tingginya permintaan. Kelangkaan bahan bakar, banjir, perang diluar kendali wirausahawan.











BAB III
KESIMPULAN
Perencanaan pemasaran sebagaimana halnya semua bentuk perencanaan lainnya, secara garis besarnya memiliki tiga tahapan, yaitu pertama menetapkan sasaran; kedua merumuskan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tersebut; ketiga memonitor hasil yang diperoleh dalam implementasinya sehingga dapat dibuat beberapa penyesuaian yang diperoleh dalam rencana.
Oleh karena itu sasaran pokok perencanaan adalah menetapkan kebijakan dan target dasar bagi tindakan yang diusulkan pada perusahaan atau pada bagian dari perusahaan. Sasaran yang kedua adalah menentukan struktur perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan yang telah diperinci dan sebagai sarana perusahaan mencapai target pemasaran.
Dalam semua kasus perencanaan niscaya terdapat bidang-bidang ketidak pastian dikarenakan masa depan tak dapat diramalkan secara pasti. Namun bidang-bidang tersebut akan menjadi proses dalam menciptakan perencanaan yang matang, disinilah dimanfaatkannya fungsi controlling. Hal-hal yang tidak diketahui dengan pasti mungkin akan dapat dipahami dengan pembinaan informasi yang semula tidak tersedia sebagai hasil penelitian yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan dan melalui perekaman prestasi yang berurutan.
Bila bidang ketidak pastian itu makin kecil maka makin mudah jugalah tugas yang dihadapi oleh para pembuat keputusan dalam perusahaan. Namun sifat pokok dari ketidak pastian semacam itu menuntut adanya tingkat keluwesan tertentu dalam setiap rencana. Penyesuaian perlu dibuat terus-menerus seiring dengan bertambahnya informasi yang tersedia dan terjadinya keadaan yang tidak terduga. Keluwesan dan kemampuan menyesuaikan diri adalah ciri perencanaan yang berhasil.
Rencana perusahaan jangka panjang menetapkan sasaran dan strategi yang mengantarkan perusahaan ke arah masa depan yang telah ditentukan sendsiri, masa depan yang telah dirumuskannya sendiri dan bukan yang didiktekan oleh rangkaian peristiwa. Perusahaan tidaklah “bergoyang teriup angin kesana - kemari” menurut adanya peluang dan perubahan.
Ini adalah filsafat yang kuat dan memungkinkan para manajer mengusahakan perencanaan yang lebih tepat ke arah tujuan perusahaan, khususnya selama periode ketidak pastian ekonomi-politik dan dalam keadaan yang berubah dengan laju yang cepat. Bila pertumbuhan besar harus dicapai selam beberapa tahun , sekurang-kurangnya perkembangan perusahaan tidak boleh semata-mata timbul sebagai tanggapan terhadap pengaruh dari luar, tetapi harus timbul sebagai prakarsa untuk mencapai target khusus. Ini berarti bahwa para manajer harus tahu akan arah bisnisnya dan tahu kemana hasil proksi akan dipasarka. Demikian pula harus ada pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahannya, kedudukannya dalam pasar serta keuntungan strategis dan keuntungan lain yang direncanakan dalam menghadapi pesaingnya.



















DAFTAR PUSTAKA
Buku : Manajemen Pemasaran / Prof. Dr. Sofjan Assuari, S.E., M.B.A Ed. 1-11. - Jakarta: Rajawali Pers, 2011
Abdul Rozak Fahrudin, M.Pd. Dkk, ” Perencanaan Pemasaran” ikip pgri kaltim, Samarinda 2008.
Harahap sofyan syafri ”Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap” Raja Grafindo Persada, Jakarta 2001.
Foster D.W. ” Manajemen Perusahaan” Erlangga, Jakarta 1984
- See more at: http://kmplnmakalah.blogspot.co.id/2016/09/makalah-perencanaan-pemasaran-lengkap.html#sthash.s9THnTGl.dpuf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal - Soal Gambar Teknik Otomotif

  Pilihlah   jawaban A,B,C,D dan E yang kalian anggap paling benar! Tulis dibuku, Kirim jawaban beserta Foto Saat Mengerjakan PILIHAN GA...