BAB I
Pengertian Tegangan
Hukum Newton pertama
tentang aksi dan reaksi, bila sebuah balok terletak di atas lantai, balok akan
memberikan aksi pada lantai, demikian pula sebaliknya lantai akan memberikan
reaksi yang sama, sehingga benda dalam keadaan setimbang. Gaya aksi sepusat (F)
dan gaya reaksi (F”) dari bawah akan bekerja pada setiap penampang balok
tersebut. Jika kita ambil penampang A-A dari balok, gaya sepusat (F) yang
arahnya ke bawah, dan di bawah penampang bekerja gaya reaksinya (F”) yang
arahnya ke atas.
Pada bidang penampang tersebut, molekul-molekul
di atas dan di bawah bidang penampang A-A saling tekan menekan, maka setiap
satuan luas penampang menerima beban sebesar: F/A
Macam-macam Tegangan
Tegangan timbul akibat adanya tekanan,
tarikan, bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik,
pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang
lain.
a. Tegangan Normal
Tegangan normasl terjadi akibat adanya
reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya dalam diukur dalam N, sedangkan
luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan adalah N/m2 atau dyne/cm2.
b. Tegangan Tarik
Tegangan tarik pada umumnya terjadi pada
rantai, tali, paku keling, dan lain-lain. Rantai yang diberi beban W akan
mengalami tegangan tarik yang besarnya tergantung pada beratnya.
c. Tegangan Tekan
Tegangan tekan terjadi bila suatu batang
diberi gaya F yang saling berlawanan dan terletak dalam satu garis gaya.
Misalnya, terjadi pada tiang bangunan yang belum mengalami tekukan, porok
sepeda, dan batang torak. Tegangan tekan dapat ditulis:
d. Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda
bekerja dengan dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak
segaris gaya namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak
terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan keling, gunting, dan sambungan
baut.
Tegangan geser terjadi karena adanya gaya
radial F yang bekerja pada penampang normal dengan jarak yang relatif kecil,
maka pelengkungan benda diabaikan. Untuk hal ini tegangan yang terjadi adalah
Apabila pada konstruksi mempunyai n buah paku keling, maka sesuai dengan
persamaan dibawah ini tegangan gesernya adalah
e. Tegangan Lengkung
Misalnya, pada poros-poros mesin dan poros
roda yang dalam keadaan ditumpu. Jadi, merupakan tegangan tangensial. Gambar
20. Tegangan lengkung pada batang rocker arm.
f. Tegangan Puntir
Tegagan puntir sering terjadi pada poros
roda gigi dan batang-batang torsi pada mobil, juga saat melakukan pengeboran.
Jadi, merupakan tegangan trangensial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar